Sebelumnya saya ingin share sedikit pengetahuan tentang konsep dari instalasi listrik dalam sebuah rumah. Tentang bagaimana tenaga listrik itu bisa dimanfaatkan di rumah kita dengan aman dan tepat dalam penggunaannya.
Hal
pertama yang harus kita pahami adalah bagaimana energi listrik bisa
terdistribusi ke rumah kita ?
Berikut
ini adalah urutan dari pendistribusian energi listrik dari PLN ke rumah kita
yang dimulai dari Pembangkit (skala besar atau kecil) -> jaringan transmisi
-> Garu Induk (GI) -> Jaringan Tegangan Menengah (JTM) -> Gardu
Distribusi -> Jaringan Tegangan Rendah (JTR) -> Sambungan Rumah (SR)
-> Alat Pembatas dan Pengukur (APP) yang berupa kWhmeter -> MCB
(Miniature Circuit Breaker) -> Instalasi Listrik -> Peralatan listrik rumah
tangga.
Instalasi
listrik secara umum digunakan untuk penerangan dan sumber energi untuk
peralatan-peralatan rumah tangga yang membutuhkan energi listrik. Dalam
instalasi listrik kita akan mengenal komponen alat Saklar, Fitting, Stopkontak,
MCB dan kWh meter atau APP “Alat Pembatas dan Pengukur”.
Dalam
setiap rumah PLN menyediakan satu pasang kabel yaitu kabel “L” dan “N/nol”
untuk 1 Phasa atau 4 kabel yaitu “R”,”S”,”T” dan “N/nol” untuk 3 Phasa, kabel
tersebut terhubung ke APP atau kWh meter di rumah kita kemudian digunakan untuk
instalasi dalam rumah.
Komponen
yang penting untuk diperhitungkan terlebih dahulu sebelum instalasi listrik
dirangkai adalah menentukan titik lampu, saklar dan stopkontak kemudian
memperhitungkan pemipaan terutama yang akan ditanam dalam tembok sebagai pelindung
jalur-jalur kabel dan menentukan posisi box sambungan kabel yang tepat. Pemipaan
dan penempatan box sambungan yang tepat dan baik akan memudahkan dalam
menerapkan rangkaian instalasi listrik dengan baik. Dibawah ini adalah contoh
rangkaian listrik untuk penerangan sebuah lampu sederhana.
Dari
rangkaian instalasi listrik diatas, kita bisa memperhitungkan konsep pemipaan
seperti gambar berikut.